Tuesday, February 11, 2020

TNI AD Rekrut 17.264 Prajurit Baru Di TA 2020



TNI AD Rekrut 17.264 Prajurit Baru Di TA 2020 

Selain prosedur yang relatif lebih mudah dan materi uji yang disesuaikan, dibanding tahun sebelumnya, pada tahun 2020 ini TNI AD juga menambah alokasi rekrutmen (penerimaan) prajurit menjadi 17.264 orang. Hal itu disampaikan Waaspers Kasad Brigjen TNI Agus Setiawan, S.E., kepada awak media saat berkunjung ke stand TNI AD di hari ketiga pada pelaksanaan 29th Indonesia International Education Training Expo & Scholarship 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).

Diungkapkan Waaspers Kasad, sistem rekrutmen prajurit TNI AD saat ini dapat dikatakan akan relatif lebih mudah dari tahun-tahun sebelumnya. "Dengan adanya perbaikan dalam standar penilaian setiap materi seleksi, pimpinan TNI AD dalam hal ini Bapak Kasad (Jenderal TNI Andika Perkasa) memberikan kesempatan bagi para calon prajurit untuk lulus," ujar Agus Setiawan. "Contohnya, pada uji jasmani, renang tidak lagi menjadi bahan penilaian yang menentukan peringkat, namun hanya sebagai data bahan pertimbangan,” tambahnya.

Menurutnya, dengan perubahan tersebut bukan berarti terjadinya penurunan kualitas kemampuan calon prajurit, karena pada dasarnya seleksi dilakukan secara ketat. "Dalam rangka mendapatkan SDM yang unggul dan profesional, TNI AD akan tetap melaksanakan rekrutmen secara obyektif dan transparan," tegasnya. Khusus tahun ini, dikatakan Agus Setiawan, TNI AD akan menambah alokasi menjadi 17.264 prajurit, baik Tamtama, Bintara maupun Perwira, dimana tahun sebelumnya 2019 hanya merekrut 15.547 prajurit. “Tahun 2020 ini, TNI AD akan merekrut 17.264 pemuda-pemudi terbaik dari seluruh penjuru tanah air,” jelas Agus Setiawan.

“Ada pun untuk Catar Akmil sebanyak 400 orang, Pa PK Reguler 130 orang, Pa PK Tenaga Kesehatan 110 orang, Caba PK 3.500 orang, Cata PK 13.100 orang dan mahasiswa beasiswa sebanyak 24 orang,” urai lulusan Akmil tahun 1990 ini. Seperti tahun sebelumnya, ditegaskan bahwa TNI AD senantiasa memberikan kesempatan yang luas kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi prajurit. "Termasuk yang tinggal di perbatasan, pedalaman maupun pulau terluar," tambahnya.

Terkait sistem zonasi, menurutnya merupakan pemberian kesempatan bagi putra daerah, namun bukan berarti menutup peluang bagi pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut. "Alokasi penerimaan prajurit dibagi sampai tingkat Kodim. Calon yang direkrut, diprioritaskan putra daerah setempat, dan apabila (calon) merupakan pendatang maka diwajibkan minimal telah berdomisili selama 3 tahun,” terangnya lagi.

Dikatakannya lebih lanjut, sistem zonasi merupakan wujud kepedulian dan kecintaan TNI AD kepada pemuda-pemudi Indonesia. "TNI AD milik seluruh rakyat Indonesia, sehingga seluruhnya berhak ikut mengabdi sebagai prajurit TNI AD, baik yang tinggal di perbatasan, pedalaman, maupun pulau-pulau terluar Indonesia,” tegas Agus Setiawan lugas.

"Khusus kepada adik-adik yang berminat ikut seleksi penerimaan prajurit, kembali ditegaskan bahwa selama pelaksanaan seleksi, TNI AD tidak pernah memungut biaya apa pun. Bila ada oknum nakal yang dengan sengaja menawarkan iming-iming agar lulus, maka jangan percaya dan bila perlu laporkan,” tambahnya. Berkaitan dengan pelaksanaan pameran kali ini, Agus Setiawan, sangat senang dan bangga melihat stand TNI AD, baik dari segi tampilan maupun personel yang bertugas telah dipersiapkan dengan baik.



“Saya monitor sejak hari Kamis (6/2/2020), stand TNI AD tidak pernah sepi pengunjung. Ini tidak hanya menunjukkan kecintaan rakyat kepada TNI AD, namun juga wujud komitmen TNI AD dalam memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya memberikan informasi yang akurat terkait penerimaan prajurit,” tutur ayah tiga orang anak ini.

Selama tiga hari, stand TNI AD selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan usia. Tidak hanya sekadar mencari informasi terkait penerimaan prajurit, namun juga ada yang mencoba tiang pull-up dan chinning, cek buta warna, konsul psikologi, foto-foto dengan para Taruna maupun prajurit Kostrad, Kopassus, dan Kowad. "Saya sangat senang, pengunjung yang datang tidak hanya melihat, namun juga mencoba berbagai alat uji dan konsultasi, bahkan ada yang langsung mendaftar dengan dibimbing personel dari Ajendam Jaya," pungkasnya.

Dari catatan panitia stand TNI AD, pengunjung hari pertama sejumlah 1.250 orang, hari kedua 1.640 orang, dan di hari ketiga sejumlah 1.750 orang dengan rata-rata 200 s.d. 250 orang mendaftar langsung di stand tersebut setiap harinya.

Sarat Pendaftaran

Persyaratan umum

1) Warga negara Indonesia;
2) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3) Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945;
4) Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia;
5) Sehat jasmani dan rohani serta tidak berkacamata; dan
6) Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Persyaratan Lain

1) Laki-laki dan/atau perempuan, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.
2) Berijazah minimal SMA/MA/SMK baik negeri atau swasta yang terakreditasi sesuai kebutuhan, dengan persyaratan nilai rata-rata sebagai berikut:
Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2015, nilai ujian nasional rata-rata minimal 55;
Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2016, nilai ujian nasional rata-rata minimal 50;
Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2017, nilai ujian nasional rata-rata minimal 40 (untuk wilayah di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan provinsi Bali) dan minimal 38 untuk wilayah lainnya;
Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2018, nilai ujian nasional rata-rata minimal 39 (untuk wilayah di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan provinsi Bali) dan minimal 37 untuk wilayah lainnya;
dan Lulusan SMA/MA/SMK tahun 2019, nilai ujian nasional rata-rata minimal 40.5 (untuk wilayah di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan provinsi Bali) dan minimal 38.5 untuk wilayah lainnya.
3) Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama sampai dengan 2 (dua) tahun setelah selesai pendidikan pertama.
4) Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 28 September 2020.
5) Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 163 cm untuk laki-laki dan 157 cm untuk perempuan serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
6) Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh) tahun.
7) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 8) Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi:
a) Administrasi;
b) Kesehatan;
c) Jasmani;
d) Mental ideologi; dan
e) Psikologi.

Persyaratan Tambahan

1) Harus ada surat persetujuan orang tua/wali dan selama proses penerimaan prajurit TNI AD tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun. 2) Orang yang ditunjuk sebagai wali dari yang bersangkutan berdasarkan surat keterangan dari Kecamatan.
3) Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud.
4) Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat.
5) Tersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.
6) Memiliki kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) aktif. Persyaratan khusus. Memenuhi persyaratan Rik/Uji sesuai dengan ketentuan.



Baca selengkapnya di artikel "Rekrutmen TNI AD 2020: Syarat Pendaftaran untuk Lulusan SMA", https://tirto.id/erNm

Saturday, February 1, 2020

Panduan Masuk Prajurit TNI, Persiapkan Diri Secara Profesional



Panduan Masuk Prajurit TNI, Persiapkan Diri Secara Profesional

Salah satu kenyataan pahit  dan paling ditakuti oleh seorang peserta seleksi adalah kegagalan. Susahnya lagi, tidak sedikit bahkan sebagian besar dari para pelamar justeru mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah  peserta yang di terima dibandingkan dengan jumlah peserta yang melamar. Perbandinganya bisa 2,3 sampai 4 kali lipat dari jumlah peserta yang diterima. Hal ini merupakan tantangan bagi Anda untuk benar-benar bisa menyiasatinya, dan sejak awal berniat untuk mempersiapkan diri lebih baik, kompetisi secara fair dengan cara cara yang sehat.

Banyak pemuda indonesia sejatinya ingin menjadi prajurit TNI, di samping bisa mengabdi pada Nusa dan Bangsa, prajurit juga memperoleh tempat tersendiri dan baik di tengah warga masyarakat.  Secara kedinasan prajurit mendapatkan layanan perawatan meski sederhana tetapi sudah memadai seperti, perumahan, tunjangan keluarga, tunjangan operasi, perawatan kesehatan, tunjangan hari tua  Dll. Di samping itu, pembinaan prajurit TNI termasuk salah satu institusi terbaik dalam membina prajuritnya secara berlanjut dan berjenjang.  Pendidikan yang mengajarkan kepemimpi nan secara sistematis dan sudah teruji di indonesia. Praktis hidup seorang prajurit adalah rangkaian pendidikan, penugasan, pelatihan dan operasi.

Buku ini dimaksudkan sebagai panduan sederhana dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi masuk Prajurit baik TNI AD  namun demikian dapat dikatakan panduan ini juga berlaku dalam seleksi masuk TNI AL, maupun TNI AU.  Karena pada dasarnya, seleksi Masuk Prajurit TNI adalah relatif sama di semua Angkatan, yang membedakan adalah pada ke khususannya masing-masing satuan dan tingkatan atau levelnya itu sendiri.Jadi buku panduan ini bisa juga anda pakai kalau mau mendaftar di kedua angkatan lainnya.

Suka atau tidak kalau Anda mau mengikuti tes masuk prajurit TNI Anda pasti merasakan betul perlunya informasi terkait tata cara dan persiapan yang perlu diketahui untuk mengikuti seleksi masuk prajurit TNI. Karena itulah buku ini sangat penting bagi Anda karena dari buku ini dipercaya Anda akan memiliki pengetahuan lengkap tentang seleksi masuk Prajurit TNI  dan cara Anda mempersiapkan diri mengikuti seleksi. 

Anda bisa bayangkan sendiri. Kalau Anda memiliki pengetahuan tentang ragam atau jenis, bentuk dan contoh soal serta standar tesnya, maka Anda akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk bisa berhasil dalam seleksi. Jangan pernah berpikir dengan cara lain misalnya lewat KKN, lewat nyogok atau berbuat curang lainnya. Karena hal-hal seperti itu hanya akan mempertebal keraguan pada diri Anda sendiri. Yang benar persiapkan diri secara baik, berusaha maksimal dan sertai dengan berdoa, selebihnya serahkan pada Allah yang maha besar.



Fakta menunjukkan bahwa banyak sekali Peserta Tes yang gagal atau tidak lulus dalam tes masuk Prajurit TNI, karena mereka memang buta dalam banyak hal.  Tidak tahu apa-apa. Tidak tahu dimana tempat mendaftar, tidak tahu apa saja yang akan diujikan. Tidak tahu seperti apa  contoh-contoh soalnya dan masih banyak lagi yang mereka tidak paham tentang proses seleksi. Karena itu dapat dipastikan,  tanpa mengetahui cara dan ragam materi yang akan diujikan tentu Anda pasti kecut. Walaupun sebenarnya Anda memenuhi standar untuk bisa diterima menjadi Prajurit TNI. Buku ini diharapkan dapat memberi anda informasi yang diperlukan untuk bisa mengikuti seleksi masuk prajurit TNI dengan baik. Anda diharapkan bisa lebih awal dan lebih paham dalam mempersiapkan diri.

Salah satu kenyataan pahit  dan paling ditakuti oleh seorang peserta seleksi adalah kegagalan. Susahnya lagi, tidak sedikit bahkan sebagian besar dari para pelamar justeru mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah  peserta yang di terima dibandingkan dengan jumlah peserta yang melamar. Perbandinganya bisa 2,3 sampai 4 kali lipat dari jumlah peserta yang diterima. Hal ini merupakan tantangan bagi Anda untuk benar-benar bisa menyiasatinya, dan sejak awal berniat untuk mempersiapkan diri lebih baik, kompetisi secara fair dengan cara cara yang sehat.

Buku ini sampai ke tangan anda karena bantuan berbagai pihak, termasuk dari mantan anggota penulis yang masih banyak bertugas di satuannya masing-masing. Merekalah yang memberikan berbagai info yang lebih aktual sesuai dengan perkembangan zaman itu sendiri. Memang secara mendasar pola seleksinya masih sama dengan proses seleksi masuk prajurit pada zaman penulis dahulu. Perubahan itu muncul dalam berbagai sarana bantu dan perlengkapan yang dipergunakan pada saat seleksi dilakukan, dan pada umumnya sarana dan peralatannya semakin baik. Karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan dan informasi tersebut. Saya percaya semua bantuan tersebut akan sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan kualitas buku ini.

Mantapkan Niat Bulatkan Tekad

INDONESIA merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia dengan jumlah pulau hingga 17 ribuan; sebuah negara maritim atau negeri bahari yang besar, sama besarnya dengan negara adi daya Amerika Serikat, hanya saja kalau Amerika negara berupa benua maka Indonesia adalah negara kepulauan. Kalau Anda buat peta dengan skala yang sama dan coba tumpang tindihkan kedua petanya, maka kedua negara ini mempunya besaran yang sama. Jelas Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak pula. Indonesia yang kuat membutuhkan warganya untuk jadi prajurit, prajurit profesional yang secara total mengabdikan dirinya dalam membela kedaulatan negara dan bangsanya. Disamping itu semua warga adalah juga patriot yang senantiasa siap memberikan apa saja demi kejayaan dan kelangsungan hidup NKRI.



Menjadi prajurit TNI sesungguhnya adalah panggilan hati, artinya kalau Anda hanya sekedar untuk mencari pekerjaan maka sebaiknya janganlah pilih jadi prajurit. Karena masih banyak pekerjaan lain yang masih bisa Anda peroleh di luar kriteria sebagai prajurit TNI. Kenapa ini ingin saya sampaikan? Karena tidak sedikit dari mereka yang sudah diterima jadi prajurit tetapi kemudian menjadi frustrasi, sering melakukan hal-hal yang tidak baik untuk dirinya sendiri maupun SATUANnya, seperti tidak masuk kerja, sering terlambat, terlibat kehidupan “malam” dll., sampai kemudian disersi atau meninggalkan satuan tanpa Izin dan kemudian dipenjarakan.

Tapi kalau Anda memang senang dengan kehidupan prajurit, maka semua yang Anda bayangkan selama ini tentang hidup seorang pejuang sudah ada di kehidupan seorang prajurit. Seperti hidup yang teratur, jadwal kegiatan yang sudah terbagi habis selama 24 jam, hidup dengan disiplin yang tidak boleh diingkari. Latihan yang berkelanjutan, pembinaan fisik yang tiada henti, pembinaan rohani yang tiada putus-putusnya dan tugas tugas yang sudah menunggu. Karena itu, jika dari awal sudah memahami ini, maka anda akan secara sadar dan senang hati untuk memanfaatkan uang gaji, tunjangan yang Anda peroleh untuk menunjang kehidupan anda dalam mengabdikan diri sebagai seorang prajurit secara profesional.

Sebagai seorang prajurit, meski serba sederhana tetapi semuanya sudah tersedia. Kalau Anda masih bujangan sungguh kehidupan prajurit adalah sebuah jalan hidup kesatria. Bisa Anda bayangkan, jam 04.30 pagi Anda sudah bangun, mempersiapkan diri dan sembahyang untuk kemudian menjalankan olah raga di pagi hari; jam 06.30 Anda sudah siap di lapangan apel dalam pakaian seragam lengkap; kegiatan apel pagi ini bisa berlanjut hingga jam 08.00; kemudian memulai kehidupan latihan ketrampilan, baik perseorangan maupun per kelompok; latihan ini bisa berupa olah raga fisik, siraman rohani dan berbagai ketrampilan lainnya seperti bela diri, ketahanan fisik, kemahiran memegang senjata atau ketrampilan lain sesuai profesi satuan. Kemudian akan ada waktu istirahat makan siang, isoma atau istirahat sholat dan makan; Jam13.00 Anda sudah harus kembali ke tugas Anda sampai nanti ada upacara apel siang pada jam 14.30.

Anda bisa istirahat hingga jam 16.00 untuk kemudian Anda akan diberikan latihan ketrampilan ekstra satuan, bisa musik, tari, bela diri, berbagai cabang olah raga dll. Latihan satuan ini dimaksudkan untuk menempa prajurit mampu berintegrasi dengan masyarakat disekitarnya atau satuan lain; yang berupa berbagai kegiatan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar atau untuk mempertahankan atau mengharumkan nama baik satuan dalam berbagai kegiatan pertandingan persaha batan dengan masyarakat sekitar asrama atau satuan lainnya. Anda punya waktu istirahat mulai dari jam 17.30 hingga jam 20.30 malam. Karena pada jam 21.00 Anda akan melaksanakan apel malam. Kegiatan apel malam bisa sampai jam 22.00 untuk seterusnya Anda bisa istirahat sampai jam 04.30 dan begitulah rutinitas kehidupan seorang prajurit.

Karena itu dalam hal memilih jodohpun nantinya Anda sudah harus bisa dengan baik memilih pasangan yang sesuai dengan pekerjaanmu. Tidak masalah kalau calon istrimu itu juga nantinya bekerja, tetapi dari awal sudah diyakinkan bahwa ia harus bisa mandiri. Artinya Anda bisa saja tidak punya waktu untuk mengantarkannya ke kantor dan begitu juga sebaliknya isterimu harus sudah dari awal memahami bahwa tugasmu adalah nomor satu, tidak ada hal tawar menawar. Kalau itu sudah kau sadari dari awal dan kemudian dapat memperoleh jodoh yang sehati,maka percayalah kamu berdua bisa rukun dan dapat membina rumah tangga dengan baik dan juga dapat membina karier secara berhasil.

Kalau Anda seorang prajurit sesuai panggilan hati Anda, maka pemanfaatan waktu Anda sungguh sudah tertata dengan rapi, sarana dan prasarananya meski sederhana tetapi sudah ada. Begitu juga dengan instruktur yang melatih Anda agar jadi seorang prajurit tangguh semua sudah tersedia. Hanya tinggal menjalankan dengan perhatian yang sungguh-sungguh. Apakah hidup seperti itu menyenangkan Anda atau tidak ? Itu sangat tergantung niat Anda jadi prajurit tadi. Kalau Anda pada dasarnya memang hanya sekedar mencari pekerjaan, maka khidupan seperti ini adalah sebuah malapetaka, karena Anda tidak lagi bisa bebas. Tetapi kalau Anda prajurit sejati, maka cara hidup spartan seperti ini adalah sebuah kegembiraan.Anda berada dalam lingkungan sahabat satu Korps yang saling mendukung dan saling menghargai untuk kemaslahatan bersama dan nama baik satuan.



Daftar Isi Terbaru

Daftar Isi
Kata Pengantar
Sekapur Sirih
Daftar Isi
BAB I  Seleksi Masuk Prajurit TNI
1.1  Prajurit Sebagai Panggilan Hati
1.2  Kenapa Buku Ini Ditulis
1.3  Buat Siapa Buku Ini Ditulis
1.4  Ruang Lingkup dan Tata Urut
1.5  Daftar Istilah
1.6  Bahan Rujukan

BAB II  Persiapkan Mental Ikut Seleksi
2.1   Jangan Terpengaruh Isu Negatip.  
2.2  Anda Perlu Pro Aktip dan Tanggap
2.3  Bagi Mereka Yang Sedang Berjuang

BAB III Persyaratan Mengikuti Tes Masuk Prajurit TNI
3.1 Apakah kesehatan Anda memenuhi syarat jadi prajurit TNI
3.2 Persyaratan umum jadi prajurit TNI
3.3 Pendaftaran Tantama
3.4 Persyaratan Tamtama PK
3.5  Pendaftaran Bintara
3.6  Persyaratan Bintara PK
3.7  Pendaftaran Akmil
3.8 Cara pendaftaran

BAB IV Persiapan Mengikuti Tes Kesamaptaan Jasmani
4.1  Kesemaptaan Jasmani
4.2  Samapta A Lari 12 Menit
4.3  Samapta B
4.3.1  Gerakan Push Up
4.3.2  Gerakan Sit Up
4.3.3  Gerakan Pull Up
4.3.4  Gerakan Shuttle Run

BAB V Persiapan Mengikuti Tes Mental Ideologi
5.1 Proses pembentukan Mental Ideologi
5.2 Butir-butir Pancasila
5.3 Ancaman Terhadap Pancasila
5.4 Panca Sila senagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
5.5 Panca Sila dalam pendidikan Nasional
5.6 Pengertian dan Contoh dari tiap sila Panca Sila
5.7 Contoh soal pengetahuan umum dan Mental Ideologi
5.8 Contoh soal Ideologi Negara dan jawabannya
5.9 Contoh soal Sejarah Nasional
5.10  Contoh soal UUD 1945 dan Amandemen
5.11 Contoh soal Tata Negara
5.12 Contoh soal Kebijakan Pemerintah
5.13 Contoh soal Bahasa Indonesia
5.14 Contoh soal Bahasa Inggeris

BABVI Persiapan mengikuti Tes Psikologi
6.1 Tes yang paling ditakuti
6.2 Wawancara Dalam Psikotes
6.3 Tes Psikologi masuk prajurit TNI
6.3.1 Tes Logika Aritmatika
6.3.2 Tes Logika Penalaran
6.3.3 Tes Analog Verbal
6.3.4 Tes Kraplien/Pauli
6.3.5 Tes Wartegg
6.3.6 Baum Test atau Menggambar Pohon
6.3.7 Draw a Man Test
6.3.8 Army Alpha Inteligence Test
6.3.9 Edward Personal Preference Schdule (EPPS)
6.3.10 Tes Menggambar Rumah, Pohon dan Orang
6.4    Menyiapkan Kondisi Fisik dan Kemampuan
6.5    Menyiapkan perangkat yang diperlukan
6.6    Contoh soal Tes Integritas dan Kejujuran
6.7 Contoh soal Psikologi Umum
6.8 Contoh soal Tes Bakat Skolastik dan Kuantitatif
6.9 Contoh soal Tes Perbandingan
6.10 Soal Psikotes dan TPA tes potensi akademik
Sekilas Tentang Penulis