Thursday, January 4, 2018

Buku Perbatasan : Gagal Tamtama Tidak Lulus Caba Malah Jadi Perwira


Persiapan Tes Prajurit TNI

Kalau anda sudah pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal. Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan. Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari Tamtama). Sepintas kita bisa katakan  Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi, namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali gagal di tahap Akademis.





Gagal Tamtama Tidak Lulus Caba Tapi Jadi Perwira, Mungkinkah?


Kalau anda sudah pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal. Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan. Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari Tamtama). Sepintas kita bisa katakan  Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi, namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali gagal di tahap Akademis.

Hal tersebut tidak menjadikannya putus asa, dengan pengalaman yang dia dapatkan pada saat mendaftar sebagai calon prajurit TNI dia mencoba mendaftar seleksi menjadi anggota POLRI, namun hasilnya tetap sama tidak diterima.  Tentu sebagai manusia biasa, rasa khawatir dan cemas pun mulai mengganggu jiwanya. Melihat pengalamannya yang selalu gagal, kita bisa simpulkan dia juga akan gagal apabila dia ingin mengikuti seleksi Akademi TNI (perwira) pasti akan gagal lagi karena proses seleksinya jauh lebih ketat. Namun apa yang terjadi?  Dia putuskan untuk ikut seleksi Akademi TNI dan hasilnya sungguh menakjubkan, ternyata dia berhasil lulus. Pengalamannya mengikuti proses seleksi dari tingkat Tantama dan Bintara ternyata telah memberikan  pembelajaran dan perbaikan dalam jiwa dan semangat juangnya, sehingga mengantarkannya lulus menjadi perwira Angktan Darat.

Dari apa yang diceritakan di atas, ada beberapa hal yang perlu anda ambil hikmahnya,  yakni  sikap pantang menyerah, belajar dari pengalaman, dan pembelajaran merupakan suatu sikap yang harus kita pelihara dan terus dijaga pada saat kita menghadapi seleksi. “Gagal di suatu hal bukan berarti kita gagal di hal yang lain sekalipun hal  tersebut lebih tinggi, lebih kompetitif dan lebih tidak mungkin sekalipun. Ingat seperti kata pepatah ; kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.  Kalau anda berjuang maka “Allah maha mengetahui dan mempunyai sesuatu untuk kita”
Kalau Anda sudah sedikit paham dan tetap senang dengan kehidupan seorang prajurit, sudah tahu bagaimana suka dan dukanya dan tetap berniat dan ingin mengikuti seleksi masuk prajurit TNI maka berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dengan sebaik baiknya :
Banyak peserta seleksi masuk menjadi prajurit TNI yang tidak lulus atau gagal disebabkan oleh berbagai faktor. Namun yang paling dominan adalah karena para peserta seleksi tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pola dan bentuk seleksinya itu sendiri serta gambaran cara penilaiannya. Sehingga dalam mengikuti pelaksanaan seleksi masuk prajurit TNI, para peserta seleksi tidak mengerti apa apa saja yang harus dipersiapkan, mata pelajaran apa saja yang harus dipelajari dan ketrampilan seperti apa saja yang harus dilatih. Dengan berbekal pengetahuan yang kurang memadai tersebut, maka bisa dibayangkan dalam melaksanakannya. Kalau dalam proses seleksi masuk menjadi calon Prajurit TNI banyak hal yang tidak dipahami maka tentu saja terjadilah berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari atau diantisipasi. Untuk mengetahui apa yang menjadi sumber kesalahan para peserta seleksi dan bagaimana untuk mendapatkan solusinya, maka ada baiknya Anda memperhatikan berbagai hal sebagai berikut :


PERSYARATAN ADMINISTRASI. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan dalam mengikuti seleksi masuk prajurit TNI, sebenarnya telah diumumkan atau disampaikan pada saat pengumuman pendaftaran atau ada di Website TNI. Namun karena kurangnya kepedulian dan ketelitian serta tidak tahunya istilah yang dipergunakan sering sekali membuat bingung calon pengikut seleksi dan menyebabkan peserta seleksi tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi  dan dinyatakan gagal atau tidak bisa mengikuti seleksi.  Seharusnya para peserta seleksi harus mengetahui, apa saja persyaratan administrasi yang diperlukan. Anda harus tahu berapa banyak kelengkapan persaratan administrasi, misalnya masing-masing rangkap tiga, rangkap dua dll.

Kemudian harus tahu persis jadwalnya, kapan batas waktu yang ditetapkan oleh panitia untuk menyerahkan persyaratan administrasi tersebut. Apakah lewat Online atau harus datang sendiri dll.  Dengan mengetahui secara deteil hal tersebut diharapkan, peserta seleksi akan lebih siap menghadapi tes administrasi dan memperkecil kemungkinan kegagalan atau tidak lulus dalam tes administrasi tersebut. Meskipun secara umum prosentase kegagalan pada tahap seleksi administrasi ini cukup kecil atau sekitar 10 - 20 % namun tetap harus diperhatikan. Karena jangan sampai Anda termasuk orang yang gagal pada seleksi administrasi.

TIDAK MEMERIKSAKAN KESEHATAN. Tidak Memeriksakan Kesehatan Terlebih Dahulu. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa banyaknya  peserta seleksi yang gagal seleksi masuk prajurit TNI atau kalau dipresentasi bisa diatas rata-rata 50 % adalah disebabkan tidak lulus atau gagal pada Tes Kesehatan. Pada umumnya baik orang tua maupun peserta seleksi banyak yang masih awam tentang kesehatan mereka sendiri. Secara fisik bisa jadi mereka terlihat sehat, baik dan tegap tetapi sesungguhnya mereka punya kelemahan dalam hal kesehatan. Hal lain yang sering terjadi karena tidak tahu atau tidak mengerti bentuk tes kesehatan itu meliputi apa saja dan bagaimana standar kelulusannya.
Disamping itu, untuk mengetahui hal tersebut baik orang tua maupun peserta seleksi biasanya tidak tahu bertanya kepada siapa tentang Tes Kesehatan ini. Karena itu tidak ada salahnya kalau orang tua dan anaknya atau peserta seleksi menanyakan hal ini ke Dokter Tentara atau Rumah Sakit Militer terdekat. Biasanya malah di RS Militer sudah menyediakan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Prajurit. Kalau itu jauh dari lokasi Anda, bisa juga menanyakan hal tersebut ke saudara atau kenalan yang kebetulan sudah jadi prajurit. Kalau Anda datang baik-baik pasti mereka akan senang hati menjelaskannya pada Anda.

Kalau Anda sudah tahu apa saja persyaratan tes kesehatan itu, maka ada baiknya juga Anda mengetahui terlebih dahulu tentang kesehatan Anda sendiri. Sebab akan jadi percuma Anda mendaftarkan diri untuk ikut seleksi tetapi sesungguhnya kesehatan Anda sendiri tidak memenuhi persyaratan tersebut. Untuk itu ada baiknya Anda periksakan dulu kesehatan Anda kepada Dokter atau ke Dokter militer untuk mengetes kesehatan Anda sendiri. Katakan terus terang kalau Anda ingin masuk militer dan mohon agar Dokter mengecek kesehatan Anda dan sekaligus mintakan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk bisa memenuhi persyaratan kesehatan masuk prajurit tersebut.

Karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik atau agar lebih besar peluangnya untuk lulus, maka ada baiknya peserta seleksi harus melaksanakan tes kesehatan pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri di bidang kesehatan dan apabila ada kekurangan agar penyakit bisa diobati terlebih dahulu. Yang disebut kualitas kesehatan yang baik itu bila: Anda mempunyai tekanan darah ideal 120/80; detak Jantung ideal 60-90; HB darah ideal 14-16 gr; gula darah Anda normal; kadar kolestrol normal; hasil Rongent Paru-paru normal; gigi sehat; tidak menderita Ambeien atau wasir; tidak menderita Varikokel; tidak menderita Varises; jantung Anda sehat; mata normal dan tidak buta warna; tambahan lagi kalau berenang Anda bisa gaya bebas minimal dapat 25-50 meter. Sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal pengobatan sehingga bisa memenuhi standar kelulusan tes kesehatan, sehingga lolos dari seleksi kesehatan.


Kalau sudah tahu kesehatan Anda baik dan memenuhi syarat mengikuti seleksi prajurit TNI barulah kemudian mempersiapkan KESEMAPTAAN, melatih kemampuan dan daya tahan tubuh sendiri. Secara garis besarnya TNI mensyaratkan calon prajurit mereka punya kemampuan Fisik lebih kurang seperti ini: Mampu lari sejauh 2700 meter dalam waktu 12 menit; dapat melakukan Pull-Up sebanyak 15-18 kali dalam satu menit; bisa Sit-Up sebanyak 45 kali dalam waktu satu menit; mampu melakukan gerakan Push UP sebanyak 45 kali dalam satu menit; dan dapat melaksanakan gerakan Settle Run dalam waktu 17-19 detik. Sebagai calon prajurit anda harus mampu melakukannya dengan baik. Kemudian tingkatkan pengetahuan umum anda. Pengetahuan umum dengan level anak-anak lulusan SLTA. Kalau hal-hal seperti itu bisa anda kerjakan dengan baik. Saya percaya Anda akan diterima jadi Prajurit TNI. Selamat Mencoba. 


No comments:

Post a Comment