Menjadi Prajurit TNI itu berarti kesempatan untuk mengeksplorasi pilihan dan menemukan potensi Diri. Menjadi Prajurit juga adalah bagian pentingnya pendidikan dan pengembangan pribadi sebagai upaya berharga untuk sukses di bidang apa pun. Tidak hanya di bidang militer. Mendorong mengejar minat akademis dan membangun landasan yang kuat untuk upaya masa depan. Baik ketika masih di TNI atau Nanti Sesudah kehidupan telah keluar dari TNI.
Menjadi prajurit TNI sesungguhnya adalah panggilan hati, artinya kalau anda hanya sekedar untuk mencari pekerjaan maka sebaiknya janganlah pilih jadi prajurit. Karena masih banyak pekerjaan lain yang masih bisa anda peroleh di luar kriteria sebagai prajurit TNI. Kenapa ini ingin saya sampaikan? Karena tidak sedikit dari mereka yang sudah diterima jadi prajurit tetapi kemudian menjadi frustrasi, sering melakukan hal-hal yang tidak baik untuk dirinya sendiri maupun satuannya. Seperti tidak masuk kerja, sering terlambat, terlibat kehidupan “malam” dll., sampai kemudian disersi atau meninggalkan satuan tanpa Izin.
Selekasi TNI Intinya persiapan yang baik. Tahu Prosesnya, sehat fisik& jiwa & lulus tes kesemaptaan &akademisnya. Anda harus mempersiapkannya dengan baik. Harus tahu apa saja yang akan di tes itu. Tahu persiapan administrasi, fisik, psiko tes dan akademis Dll. Kemudian Baru Anda Melakukan latihannya.
Apakah Kamu sudah bisa memperoleh Nilai seperti ini ? Lari harus bisa 2800 meter per 12 menit. Pull Up 18 kali. Pusp Up 43 kali. Sit Up 43 kali dan sutlle Run 17 detik. Kalau standar ini belum bisa anda capai. Ya Sebaiknya Jangan Berharap Bisa Berhasil.
Persiapkan Mentalmu Ikut Seleksi. Jangan Terpengaruh Isu Negatip-Seleksi Ini Gratis dan Transparan. Kamu Harus Tahu Sarat, Cara & Prosedurnya dan Tempat Pendaf tarannya. Miliki Mental Pro Aktip dan Tanggap serta Tumbuhkan SemangatMu.
Kurang Percaya Diri Lemah Dalam Infromasi
Jujur saya akui. Sejak masih aktif, saya sebenarnya suka sekali membantu agar anak-anak muda dari daerah saya bisa jadi prajurit. Pengalaman saya dahulu. Biasanya mereka tanpa koordinasi dahulu. Mereka datang saja. Biasanya mereka saya tes dahulu. Saya bawa ke lapangan dan uji kesamaptaan fisik mereka. Umumnya mereka tidak ada yang lolos. Nilainya itu ya dibawah 50%. Misalnya lari 12 menit. Seharusnya mereka bisa capai 2800 meter (100) tetapi kebanyakan mereka hanya mampu 1600 meter. Full Up seharusnya bisa 18 kali (100), hanya mampu 6 kali. SitUp seharusnya bisa 45 kali(100), hanya mampu 18 kali. Push Up seharusnya bisa 45 kali(100), hanya mampu 25 kali. Biasanya saya bilang. Kalau dengan kondisi fisikmu seperti itu. Berapa banyakpun uangmu tidak ada yang berani menerima uangmu.
Malah waktu itu, saya memang ada niat mau bangun asrama, khusus untuk menampung anak-anak daerah yang mau persiapan jadi Prajurit TNI. Tetapi sayangnya, saya selalu dapat penugasan dari satuan Saya ke perbatasan. Dalam satu tahunnya itu rata-rata bisa antara 7-9 bulan per tahun. Praktis niat itu nggak bisa saya realisasikan. Kemudian, saya buat Buku, dahulu namanya buku Bodo atau Pintar, yang menjelaskan Persiapan Untuk Jadi Prajurit. Kini sudah dalam bentuk Buku.
Buku itu sering saya kirimkan, kepada mereka. Tetapi itu memang aneh, mereka biasa mintak saran tetapi setelah dikirimi buku nggak ada beritanya. Padahal menurut saya, Buku itu sudah dibuat begitu rupa agar mudah dipahami. Tetapi itulah yang terjadi. Dalam hati saya sering timbul dalam hati. Apakah mereka anggak suka baca ya. Karena buku itu mencoba menjelaskan bahwa tidak ada KKN dalam seleksi. Kalaupun ada, itu karena memang sistemnya tidak mampu mendeteksi. Artinya, bagaimanapun bagusnya sistem seleksi. Selalu ada celah. Jadi nggak usah pikirkan soal KKN atau deking-dekingan.
Buku itu juga menjelaskan persyaratan administrasinya dan dimana saja tempat pendaftarannya. Kemudian menjelaskan agar konsultasi dahulu dengan dokter tentang kesehatan. Dengan psykolog tentang kemungkinan cocok tidaknya jadi prajurit. Kemudian menguraikan secara panjang lebar tentang pelatihan fisik dan pengetahuan akademik dan malah cara persiapan psikotes agar bisa berhasil. Menurut saya sih. Buku ini sudah sesuai dengan idenya. Karena sebagai penulisnya, saya tahu apa masalahnya dan tahu jalannya, tahu solusinya dan hal itu saya coba tuangkan dalam bentuk tulisan berbentuk Buku. Karena itulah, saya masih heran. Padahal sekarang itu sudah zamannya Om Google, apa pun masalahnya semua bisa tanyakan pada Om Google. Dan percayalah Om Google pasti tahu semua jawabannya.
Beberapa Catatan Dalam Hal Tes Masuk Prajurit TNI.
Syarat rekrutmen TNI tahun 2022 semakin menarik. Sejumlah syarat rekrutmen TNI tahun 2022 dihapus karena dianggap tidak relevan. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghapus sejumlah syarat dalam rekrutmen TNI mulai tahun 2022. Beberapa syarat rekrutmen TNI tahun 2022 yang dihapus adalah mekanisme TES RENANG,TES AKADEMIK & TES KEPRA WANAN juga mencabut KETENTUAN LARANGAN KETURUNAN PARTAI TERLARANG, Partai Komunis Indonesia (PKI), dari daftar persyaratan rekrutmen prajurit TNI.
Panglima menjelaskan, mekanisme penerimaan prajurit juga tak perlu lagi menerapkan tes akademik. Menurut dia, dalam bidang akademik, cukup mengambil dari nilai ijazah. Tes akademik ini sudah ambil saja IPK, terus transkripnya. Ijazah SMA itulah nilai akademik mereka.“Enggak usah lagi ada tes akademik, tes akademik ya tadi, ijazahnya tadi. Kalau ada ujian nasional, udah itu lebih akurat lagi.
Panglima juga memutuskan untuk memperbolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) mengikuti seleksi prajurit TNI. Langkah ini ditempuh Andika dengan mencabut ketentuan yang selama ini diterapkan dalam proses seleksi prajurit, yakni keturunan PKI dilarang mengikuti proses seleksi prajurit. Selama ini yang jadi acuan untuk melarang keturunan PKI untuk mendaftar di TNI adalah TAP MPRS No 25 Tahun 1966.
Demikian juga dengan Tes keperawanan untuk calon prajurit TNI wanita, kini sudah dihapuskan dan tak ada lagi dalam rangkaian seleksi penerimaan calon prajurit. Dihapusnya tes keperawanan, disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI, Mayjen TNI Budiman, yang mengatakan semua matra sudah menghapus tes tersebut. “(Penghapusan tes keperawanan) sudah efektif (berlaku). Sudah diberlakukan untuk seluruh matra, baik darat, laut maupun udara,” kata Budiman, usai Rakor Teknis Kesehatan Tahun 2022 di Mabes TNI, Rabu, 13 April 2022.
Jangan Pernah Menyerah : 8 Kali Gagal Tes Tapi Jadi Prajurit
TNI juga
Menjadi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan cita-cita dan ba nyak didambakan para pemuda. Tak heran, banyak orang berusaha mati-matian demi masuk TNI. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh seorang anak Satpam, bernama Favian Satriya Nugraha. Ia pernah gagal sebanyak delapan kali. Tapi ia merasa hal itu sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Sakit memang, tetapi hal itu dia terima sebagai sesuatu yang wajar. Dia tak pernah menyerah dan terus berusaha untuk bisa mewujudkan mimpinya. Mencoba peruntungan dengan mendaftar sejak tahun 2017 lalu, tetapi gagal.
Favian mengalami 8 kali kegagalan dalam usahanya itu. Bayangkan. “Lulus seko lah itu 2017 ia langsung daftar di Angkatan Darat, ternyata ia gagal di kese hatan. Lalu dia mencoba mempersiapkan diri memperbaiki apa yang kurang dan coba lagi tapi ya gagal lagi,” kata Favian. Setelah lebih dari 4 kali gagal, Favian mengatakan bahwa ia sempat mendaftar kuliah sambil tetap mempersiapkan diri untuk pendaftaran prajurit TNI pada tahun berikutnya. “Kuliah sambil daftar digelombang kedua Catam AL 2019 kali ini dia gagal di tes psiko 2. Terus coba lagi di 2020 Catam AD gelombang 2, kali ini ia juga gagal lagi, tapi bukan kare na tidak “lulus” tetapi memang alokasi yang terbatasa. Berarti nilainya masih kurang. Dan pada tahun 2021, ia coba lagi dan akhirnya Lulus. Kini ia siap untuk menjadi prajurit TNI yang terbaik yang ia bisa.
Menjadi Prajurit Menjaga Marwah Negeri.
Menjadi Prajurit adalah jalan menuju Pengembangan diri yang tiada hentinya. Menjadi Prajurit juga bermakna menjadi patriotisme, disiplin, tidak mementingkan diri sendiri, dan pengabdian kepada negara.
Jejak langkah prajurit adalah loyalitas tegak lurus pada Negara, kepada warga, kepada rakyat sejati. Mereka pasti akan datang kalau rakyat lagi susah, lagi ditimpa bencana. Mereka akan datang kalau rakyat lagi tidak baik-baik saja. Mereka terampil, cekatan dan trengginas. Hebat lagi di sayangi rakyatnya. Itulah TNI. Itulah Prajurit Sejati.
Menjadi Prajurit TNI itu berarti anda akan mendapatkan peluang pertumbuhan dan pengembangan pribadi yang ditawarkan oleh TNI, seperti pelatihan kepemimpinan, tantangan fisik, dan perolehan keterampilan khusus. Sesuatu yang sangat relevan untuk kehidupan seperti apapun, untuk jalur karier apa pun, bahkan bisa anda manfaatkan tidak hanya di militer. Tapi kelak kalau anda sudah tidak lagi jadi Prajurit.
Lihatlah mereka ketika tugas memanggil. Tidak peduli itu di
rimba belantara, di tengah laut atau di tengah padang pasir mereka pasti
datang. Pasti memperlihatkan kemampuan mereka. Baik sebagai regu, pleton atau
sebagai individu. Mereka akan menjaga negeri ini dengan sepenuh hati. Mereka pasti
membantu dan melayani masyarakat, membantu mereka dari bencana alam, dan
menegakkan keamanan nasional. Rakyat senang Negara Tenang.