Thursday, June 30, 2016

Memperkuat Pertahanan TNI di Perairan Natuna

Memperkuat Pertahanan Perairan Natuna

Kita bersukur, karena kegiatan illegal fishing Tiongkok ini telah memberikan kesadaran baru bagi TNI untuk segera memperkuat system pertahanannya di wilayah itu. Lanud Ranai akan di tingkatkan tipenya dari C ke B. “Sekarang kita usulkan, Natuna itu kita bikin seperti kapal induk kita. Jadi basis militer yang kuat, AL, dan AU di sana,” ujar Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, 23 Maret 2016 yang lalu. Dengan Lanud Ranai  jadi tipe B, maka ia akan dapat berperan sebagai pusat pengendali lalu lintas udara di wilayah itu,  juga sebagai bunker logistik dan amunisi, untuk mensuplai perbekalan bagi pesawat-pesawat tempur TNI AU yang berpatroli di sekitar perairan tersebut.

Demikian juga dengan TNI Angkatan Udara akan menyiagakan empat unit pasukan khusus Korps Pasukan Khas (PASKHAS), di Pulau Natuna Besar. Pasukan ini dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall. Sistem rudal Oerlikon Skyshield merupakan sistem pertahanan udara modular termasuk meriam multirole otomatis 35 mm yang dapat menembak jatuh pesawat.  Saat ini baru pangkalan TNI AU Supadio, Halim Perdanakusuma, dan pangkalan udara Hasanuddin, yang sudah menggunakan sistem persenjataan ini. Tapi bagaimana realisasinya? Masih sangat tergantung kemampuan anggaran pemerintah.
Hanggar tambahan juga baru akan disiapkan agar bisa menampung delapan pesawat tempur di pangkalan udara Ranai. Pesawat-pesawat tempur itu mencakup pesawat jet tempur Su-27, Su-30, F -16 yang hendak dibeli, dan fasilitas skuadron kendaraan udara tak berawak (UAV).
Rencananya ( sejak tahun 2012) akan ada tambahan 1 batalion Infantri dari Bukit Barisan. Markas batalion tersebut berada di daerah Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur dengan nama Batalion Infanteri 135. Saat ini di sana baru ada dua Kompi C dan D dari Batalyon 134/Raider (Batam). Untuk membangun markas dan sarananya memerlukan anggaran dan waktu. Begitu juga dengan rencana untuk menyiagakan 4 helikopter AH-64E Apache di Natuna tentu perlu infrastruktur. Dalam darurat tentu bisa saja memanfaatkan Bivak dan bersifat mobile. Tetapi untuk mengoperasikan Heli sekelas Apache memerlukan sarana khusus dan itu perlu dipersiapkan.
Indonesia yang luas, memerlukan system pertahanan yang kuat dan terintegrasi. Sekarang ini, kemampuan negara baru sebatas bisa membiayai personilnya saja. Dalam arti yang sebenarnya, gelar kekuatan TNI kita itu masih bagian dari masalah. Menjadi masalah karena sarananya dan prasarananya tidak bisa mendukung. Seperti pasukan TNI kita yang digelar di sepanjang perbatasan. Pos nya sangat sederhana, tidak ada sarana penunjang berteknologi. Posko posko itu tidak beda jauh dari Pos hansip yang kita kenal. Untuk drop logistik mereka saja masih persoalan utama. Untuk melahirkan TNI yang professional, membutuhkan negara yang kuat secara ekonomi dan terbebas dari korupsi. Kesadaran kearah itu harus ada pada setiap lini kehidupan anak bangsa.

Tuesday, June 14, 2016

Persiapan Mengikuti Seleksi Jadi Prajurit TNI


Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI

Jumlah halaman-330 halaman
ISBN-978-602-1062-67-8



Masuk jadi Prajurit TNI tidak susah, tetapi harus diakui persaingannya sangat ketat. Karena itu niat saja sesungguhnya belum cukup. Anda perlu kemampuan serta strategi dan taktis yang benar dan unggul dan jangan lupa takdirmu sendiri. Kau harus berupaya maksimal, upayanya harus secara total. Kuasai ilmunya, latih fisik secara spartan dan iringi dengan Doa. Selebihnya pasrahkan pada yang maha kuasa. Bisa jadi DIA punya sesuatu yang lebih baik untukmu.
Untuk itu Anda perlu mempersiapkan diri secara baik dan benar, hal itu hanya bisa Anda lakukan kalau memang Anda mengerti ilmunya. Salah satunya ya misalnya dengan membaca buku seperti yang saya tulis ini Persiapan Tes Masuk Jadi Prajurit TNI. Buku ini ditulis khusus untuk pemuda seperti Anda. Menurut saya peluangnya Anda untuk bisa jadi prajurit TNI masih terbuka lebar, asal memang mau mempersiapkan diri dengan baik dan benar.

Sabar dan Tekun

Salah satu hal yang paling di takuti oleh seorang peserta tes adalah kegagalan itu sendiri. Tidak sedikit bahkan sebagian besar dari peserta tes bakal mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah  peserta yang di terima dibandingkan dengan jumlah peserta yang mengikuti tes. Perbandinganya bisa 2,3 sampai 4 kali lipat dari jumlah peserta yang diterima. Hal ini merupakan tantangan bagi anda untuk benar-benar bisa menyiasatinya, tentunya dengan strategi dan cara yang benar. Sebagai langkah awal untuk menyiasati semua ini, kita harus mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kegagalan.
Tidak Mempunyai Informasi yang Benar Merupakan kesalahan fatal apabila anda memperoleh informasi yang salah mengenai proses seleksi prajurit TNI. Hal tersebut diibaratkan masuk perangkap sebelum berperang. Informasi terkait proses tes sangat penting peranannya untuk mengantarkan anda agar menjadi peserta yang lulus. Informasi yang tepat akan menjadi modal dan sumber acuan bagi anda dalam menyiapkan, merencanakan dan melaksanakan seluruh proses seleksi dengan sebaik-baiknya.
Perlu dipahami bahwa ketidak tahuan anda akan menyebabkan beberapa persyaratan administrasi yang wajib dilengkapi menjadi tidak lengkap, pelaksanaan tes kurang berjalan optimal dan tidak mustahil dalam proses seleksi anda bisa melakukan hal-hal yang justru akan menjatuhkan nilai anda sendiri.
Persyaratan administrasi adalah mutlak. Anda dituntut untuk bisa melengkapi dan menyerahkannya secara lengkap pada waktunya. Apabila tidak lengkap jangan harap anda akan dapat panggilan panitia untuk melaksanakan tes berikutnya. Ingat pesertanya banyak, jadi kalau ada yang tidak lengkap akan mengurangi permasalahan. Oleh karena itu, hal ini harus anda ketahui secara pasti yakni dengan mencari informasi yang dibutuhkan melalui media massa atau website resmi TNI di tiap-tiap angkatan. Apabila anda ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas lagi maka datanglah ke Bagian Personel di instansi TNI terdekat dan membaca buku ini.
Lulus Tapi Tidak Diterima
Bisa saja terjadi nilai anda bagus namun tetap saja tidak lulus seleksi karena nilai peserta lain lebih tinggi daripada anda.Anda ternyata baru sekedar lolos “passing grade”. Oleh karena itu anda harus mengetahui berapa nilai maksimal yang bisa anda peroleh pada tes tahap tertentu dan itu berarti anda harus tahu standarnya. Hal seperti itu hanya ada dalam buku-buku petunjuk, salah satunya dalam buku panduan ini.
Sebagai contoh anda melaksanakan tes kesamaptaan berupa push up yang mampu Anda laksanakan sebanyak 30 kali selama  satu menit. Mungkin menurut anda itu sudah bagus,  namun nilai 100 untuk tes push up itu sendiri adalah 43 kali. Nah berarti nilai anda sangat jauh dari memadai. Misalnya dalam Pull-up anda sudah mampu mencapai 10 kali, padahal untuk mendapatkan nilai 100 itu anda harus bisa 18 kali. Di lain sisi banyak peserta lain yang mampu mencapai nilai 100, sehingga nomor urutan nilai total anda akan tergeser ke deretan bawah dan ini tentu  menyempitkan kesempatan anda untuk lolos dari tes kesamaptaan jasmani tersebut.
Salah Tehnik dan Kurang Percaya Diri
Terdapat juga kasus lain yaitu tidak tahu bahwa dirinya melakukan gerakan tes kesamaptaan jasmani yang salah sehingga berapa pun  jumlahnya yang dia lakukan tidak akan dihitung sebagai poin oleh panitia seleksi. Contoh, pada saat pull up peserta seleksi tidak melakukan dengan gerakan dan tehnik yang benar padahal pada saat tes peserta tersebut mampu mengangkat tubuhnya sebanyak 12 kali, namun sayang gerakan yang di lakukan tidak melewatkan dagunya di atas palang tiang pull up sehingga poinnya nol. Oleh karena itu pastikan bahwa anda tahu bagaimana contoh gerakan yang benar dan perhatikan gerakan yang di peragakan panitia, agar anda tidak salah tehnik.
Tindakan konyol lainnya yang lebih parah adalah berusaha untuk berbuat curang. Contohnya pada saat tes akademis yaitu tes pengetahuan umum atau tes lainnya, anda melakukan tindakan nyontek. Hal ini merupakan pelanggaran prinsip yang tidak akan di tolerir lagi oleh panitia. Anda mungkin tidak sadar bahwa anda dalam pengawasan mereka. Jadi sekali ketahuan nyontek maka akibat dari perbuatan tersebut, anda akan segera dikeluarkan dari ruangan dan diperintahkan pulang dengan membawa seluruh persyaratan administrasi yang telah Anda serahkan.Sudah malu, tidak lulus pula.
Dalam tahap tes wawancara dan pantukhir sebagai tahap akhir pelaksanaan tes, sangat diperlukan penampilan diri yang meyakinkan. Oleh karena itu peserta tes dituntut untuk berpakaian rapi, berbadan bersih dan wangi, potongan rambut yang pendek, sehingga  menjadikan proses wawancara dan pantukhir berjalan nyaman. Dengan kenyamanan dan kepercayaan diri yang anda tampilkan akan meyakinkan panitia untuk dapat meluluskan anda. Semua informasi itu ada pada buku Panduan ini.