Saturday, July 28, 2018

Hafid Bahtiar Anak Pedagang Gorengan Yang Jadi Perwira TNI




Hafid Bahtiar Anak Pedagang Gorengan Yang Jadi Perwira TNI
Perwira merupakan suri tauladan dan sumber inspirasi bagi anak buahnya, baik dalam hal sikap, perkataan maupun perbuatan. Perwira harus memiliki karakter sebagai pemimpin yang kredibel,  jujur, bijaksana dan selalu mengutamakan kepentingan negara di atas segala-galanya. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya pada upacara Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Taruna Akmil Tingkat IV/Sermatutar Tp. 2017/2018, bertempat di Gedung Moch. Lily Rochli, Megelang, Jawa Tengah, Selasa (10/7/2018) Untuk kemudian para Perwira Muda ini akan dilantik Oleh Presiden di Istana Negara pada tanggal 26 Juni 2018
Siapa sangka ternyata dari 724 perwira ini terdapat seorang Perwira yang datang dari kalangan keluarga kurang mampu.  Dialah Hafid Bahtiar, lulusan Akmil peringkat 77 Akademi Militer (Angkatan Darat) tahun 2018 merupakan anak pedagang gorengan. Tidak tanggung-tanggung dia dengan jelas mengatakan bercita-cita menjadi Panglima TNI. "Meski saya anak seorang kuli bangunan, tetapi cita-cita saya ingin menjadi Panglima TNI." tutup Hafid waktu itu.
Bagaimana kehidupan sehari-harinya?
Hafid  lahir di Tulungagung 30 Desember 1995, merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Mujani dan Supriatin. Kedua orang tua Hafid merupakan pedagang gorengan di sebuah desa kecil di wilayah Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. "Saya dan istri mengolah adonan jajanan gorengan, Hafid mengantarkan gorengan ke warung-warung," kata Mujani meski sekarang sudah tidak jual gorengan lagi dan lebih sering menerima kerja serabutan, Rabu (25/7/2018).

Postur jangkung dan fisik kuat yang terbentuk dari kegiatan kesehariannya sebagai pemain basket dari SMAN 1 Campurdarat Tulungagung merupakan modal awal mendaftar Taruna Akmil. Dia menjelaskan bahwa anak keduanya ini mendaftar 2 kali sebagai Taruna untuk Akmil pada 2013 dan tahun 2014 dan akhirnya dinyatakan lulus pada tahun 2014. "Dia niat dengan keinginan sendiri untuk menjadi Taruna Akmil. Dua kali daftar semuanya Akmil, usai gagal di pendaftaran yang pertama sempat ditawarin untuk mendaftar Secaba tetap kokoh untuk daftar Akmil," ungkapnya.
Mujani juga menyebutkan bahwa anaknya mempunyai tekad yang bulat untuk menjadi Taruna Akmil meski dihadapkan dengan kondisi sederhana yang melekat pada kedua orangtuanya di Kabupaten Tulungagung. "Los aja pak, bismilah saja. Nggak usah memikirkan biaya untuk masuk Taruna," ujar Mujani sambil menirukan ucapan Hafid saat daftar Taruna Akmil. Hafid mengaku sebelum diterima sebagai Taruna Akmil, dia sering membantu meringankan beban kedua orang tuanya dalam mencari nafkah. Dia menceritakan bagaimana gigihnya kedua orang tuanya bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. "Orang tua saya pernah berdagang bakso, gorengan, jagung dan kacang rebus di pinggir jalan. Masih ingat di memori saya waktu sekolah di SD dan SMP membawa gorengan saya jual di sekolah," ungkap Hafid.
Menginjak remaja, siswa SMA Negeri 1 Campurdarat masih gigih membantu meringankan beban orang tuanya. Mulai dari menjadi tukang batu marmer sepulang sekolah hingga meluangkan waktu melatih basket anak-anak di kampungnya. "Honor yang didapat lumayan buat beli makan sehari-hari dan uang saku sekolah." tutur Hafid.
Hafid selalu bersyukur dan berpikir positif dengan segala karunia yang diberikan oleh Tuhan. "Semua yang kami dapat selalu kami syukuri" tambahnya. Hafid selalu mengingat pesan moral dari orang tuanya untuk selalu bersemangat dan tidak mudah putus asa. "Jangan pandang siapa orang tuamu atau keluargamu. Tetapi berbanggalah darimana keluargamu." ungkap Hafid menirukan pesan orang tuanya saat dia gagal daftar Akmil di tahun 2013. Gagal di pendaftaran Akmil pertama ia  sempat ditawarin untuk mendaftar di Secaba. Tapi Hafid  tetap kokoh untuk daftar Akmil. Dia percaya, kalau sungguh-sungguh pasti bisa masuk Akmil.
Pada tahun 2014 dia mendaftar lagi, dan benar. Dia lulus. Malah diberi kesempatan untuk menjabat sebagai mayoret Taruna Drum Band Taruna Akmil.  Meski dari keluarga yang kurang mampu, Hafid bangga bisa menjadi seorang prajurit dan bercita-cita menjadi Jenderal. "Meski saya anak seorang kuli bangunan, tetapi cita-cita saya ingin menjadi Panglima TNI," Di TNI semua mimpi bisa saja jadi kenyataan asalkan bisa memenuhi standar TNI itu sendiri. Ya "Orang tua saya pernah berdagang bakso, gorengan, jagung dan kacang rebus di pinggir jalan. Masih ingat di memori saya waktu sekolah di SD dan SMP membawa gorengan saya jual di sekolah." ungkap Hafid dengan mata yang berbinar-binar.
Bahkan saat pelantikan oleh Presiden di Jakarta. Keluarga Hafid hamper saja gagal mengikuti kegiatan Prasetya Perwira (Praspa) yang dilaksanakan di Istana Presiden. Pasalnya orang tua Hafid, Mujani dan keluarga mengaku belum siap sarana dan pra sarana serta akomodasi untuk datang ke Istana Presiden di Jakarta.
Untunglah kabar seperti itu sempat terdengar oleh Pangdam V Brawijaya. Mendengar kabar seperti itu Pangdam lewat  Aspers Kasdam menyampaikan atensinya untuk memberikan perhatian kepada keluarga Taruna Akmil dari Tulungagung ini. Bisa diduga maka Danrem 081/DSJ dan Dandim 0807/Tulungagung segera ulur tangan serta memfasilitasi segala keperluan yang dibutuhkan keluarga Hafid untuk dapat mengikuti kegiatan Prasetya Perwira di Istana Presiden.
Nah bagi anak-anak muda yang memang ingin menjadi Prajurit TNI, jangan pernah ragu. Percayalah kalau anda memang punya kualifikasi, dan telah mempersiapkan diri dengan baik maka percayalah proses seleksi di lingkungan TNI akan berjalan dengan baik, serta bisa anda andalkan. Jangan percaya kalau untuk jadi prajurit TNI perlu uang dan perlu koneksi ini dan itu. TNI tidak akan menodai institusinya, dan mereka akan mencari calon prajurit yang memang baik dan mampu.


Friday, March 16, 2018

Penerimaan Calon Bintara TNI AD 2018


Pembukaan Pendaftara Bintara TNI AD TA.2018

Telah Dibuka !

Pendaftaran Bintara TNI AD TA 2018 (Mulai Tgl 1 Feb 2018)

Segera Daftarkan Diri Anda, Negara Dan Bangsa Menunggu Darma Baktimu
Selama Proses Penerimaan Tidak Dipungut Biaya !
Persyaratan
Laki-laki dan atau perempuan, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI;
Berijazah serendah-rendahnya SMA/MA/SMK            

a.    Persyaratan umum.

1)    warga negara Indonesia;
2)    beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3)    setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945;
4)    berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 29 September 2016;
5)    tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia;
6)    sehat jasmani dan rohani serta tidak berkacamata; dan
7)    tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

b.    Persyaratan lain.

1)    laki-laki , bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI;
2)    berijazah serendah-rendahnya SMA/MA/SMK baik negeri atau swasta yang terakreditasi sesuai kebutuhan, dengan persyaratan nilai rata-rata sebagai berikut :                                 
a)         lulusan SMA/MA/SMK tahun 2011 dan 2012, nilai akhir rata-rata (gabungan nilai ujian nasional dan nilai ujian sekolah) minimal 6,8;
b)         lulusan SMA/MA/SMK tahun 2013 dan 2014, nilai akhir rata-rata (gabungan nilai ujian nasional dan nilai ujian sekolah) minimal 6;
c)         lulusan SMA/MA/SMK tahun 2015, nilai ujian nasional minimal 55;
d)         lulusan SMA/MA/SMK tahun 2016, nilai ujian nasional minimal 50;         
3)    ketentuan nilai rata-rata raport kelas X, XI dan XII  minimal 65.
4)    memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 163 cm untuk laki-laki dan 157 cm untuk perempuan serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku;
5)    belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama sampai dengan 2 (dua) tahun setelah selesai pendidikan pertama;
6)    bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh) tahun; dan         
7)    bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8)    harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi :
       (1)       administrasi;
       (2)       kesehatan;
       (3)       jasmani;
       (4)       mental ideologi;
       (5)       psikologi; dan
       (6)       akademik.  
c.    Persyaratan tambahan.
1)   harus ada surat persetujuan orang tua/wali dan orang tua/wali selama proses penerimaan prajurit TNI AD tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun;
2)   bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud;
3)  tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
4)     bagi yang sudah bekerja harus melengkapi persyaratan sebagai berikut :
a)  melampirkan surat persetujuan/ ijin dari kepala dinas/ jawatan/ instansi yang bersangkutan; dan
b)  bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila diterima menjadi Bintara PK TNI AD.                     
5)  melampirkan surat keterangan dari Babinsa setempat dengan diketahui Lurah/Kades asal tempat tinggal.
6)    bersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.



Jadwal Seleksi

Daft Online                    : Mulai 1 Feb 2018
Daft Ulang Dan Validasi : 13 S.D. 27 Agustus 2018
Pengecekan Awal            : 28 Agustus S.D. 11 Sept 2018
Parade                            : 12 / 13 / 14 Sept 2018
RIK/UJI TK. PUSAT    : 17 S.D. 28 Sept 2018

Pembukaan Pendidikan : 1 Okt 2018

Aspek Penilaian
Materi Penilaian
(1)       Administrasi;
(2)       Kesehatan;
(3)       Jasmani;
(4)       Mental Ideologi;     
(5)       Psikologi; Dan   
(6)       Akademik.

Tata Cara Pendaftaran

Calon mendaftar Online Bintara PK TNI AD melalui website penerimaan prajurit TNI yaitu di alamat http://rekrutmen-tni.mil.id sesuai batas waktu yang telah ditentukan. (Bagi calon yang belum memahami cara mendaftar melalui Online dapat langsung datang ke tempat pendaftaran untuk mendapatkan penjelasan dari petugas pendaftaran bagaimana cara mendaftar dengan membawa persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku)
Cetak Printout formulir pendaftaran
Datang ke Ajendam/Rem terdekat untuk melaksanakan daftar ulang (di luar tanggal yang telah ditentukan adalah tidak sah)
Persiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengikuti kegiatan seleksi
Ikuti tahapan seleksi yang telah diatur oleh Panda masing-masing
Selama proses kegiatan penerimaan tidak dipungut biaya apapun

Pusat Informasi : Lihat Di Sini

Tempat Informasi Dan Pendaftaran

1.         Kodam I/BB
-           Kodam I/Bb Medan, Jl. Gatot Subroto Km 7,5 Medan, 061-8451300
-           Korem 022/Pt Siantar, Jl. Asahan Km 3,5 Siantar, 0622-7550071
-           Korem 023/Ks Sibolga, Jl. Datuk Imam No. 1 Sibolga, 0631-22805
-           Korem 031/Wb Pekanbaru, Jl. Mayor Ali Rasyid No. 1 Pekanbaru, 0761-33031
-           Korem 032/Wbr Padang, Jl. Samudera No. 1 Padang, 0751-23365
-           Korem 033/Tanjung Pinang, Ds. Sei Timun Km 14 Senggarang Tj Pinang, 0771-7333025

2.         Kodam II/SWJ
-           Kodam II/Swj Palembang, Jl. Urip Sumoharjo Palembang, 0711-713868
-           Korem 041/Gamas Bengkulu, Jl. Pembangunan No 3 Bengkulu, 0736-21446
-           Korem 042/Gapu Jambi, Jl. Dr Ak Gani No. 3 Kel Pasar Jambi, 0741-63053
-           Korem 043/Gatam Lampung, Jl. Teuku Umar 85 Bandar Lampung, 0721-702074
-           Korem 045/Gaya Babel, Jl. Raya Koba Km 28, Kab Bangka Tengah, Bangka Belitung

3.       Kodam III/SLW

-           Kodam III/Slw Bandung, Jl. Boscha No. 4 Bandung, 022-2038102
-           Korem 061/Sk Bogor, Jl Merdeka No. 120 Bogor, 0251-323266
-           Korem 063/Sgj Cirebon, Jl. Brigjen Darsono Cirebon, 0231-2022176
-           Korem 062/Tn Garut, Jl. Bratayudha 65 Garut, 0262-232690
-           Korem 064/My Serang, Jl. Maulana Yusuf No. 9 Serang, 0254-200726

4.         Kodam IV/DIP

-           Kodam IV/Dip Semarang, Jl. P. Kemerdekaan Watugong Semarang, 074-7474738, 7472249

5.         Kodam V/BRW
-           Ajendam V/Brw Malang, Jl. Belakang Rssa No. 1 Malang, 0341-324600
-           Korem 084/Bj Surabaya, Jl. A. Yani Wonocolo Surabaya, 031-324600
-           Korem 081/Dsj Madiun, Jl. Dr Sutomo No. 1 Madiun, 0351-454377
-           Korem 082/Cpyj Mojokerto, Jl. Gajah Mada No. 6 Mojokerto, 0321-321900

6.         Kodam VI/MLW
-           Kodam VI/Mlw Balikpapan, Jl. Jend. Sudirman Balikpapan, 0542-425342
-           Korem 101/Ant Banjarmasin, Jl. Jend Sudirman No. 7 Banjarmasin, 0511-4366930

7.         Kodam VII/WRB
-           Kodam VII/Wrb Makasar, Jl. Urip Sumoharjo Km 7 Makassar, 0411-853108
-           Korem 143/Ho Kendari, Jl. Drs Abdullah Silondai 41 Kendari, 0401-321444
-           Korem 141/Tp Bone, Jl. Orde Baru No 6 Watampone Bone, 0481-21076
-           Korem 142/Ttg Mamuju,

8.         Kodam IX/UDY
-           Kodam IX/Udy Bali, Jl Sudirman Denpasar, 0361-228029
-           Korem 162/Wb Mataram, Jl Malomba Mataram, 0370-621273
-           Korem 161/Ws Kupang, Jl Cendana No 7 Kupang, 0380-632268

9.         Kodam XII/TPR

-           Kodam XII/Tpr Pontianak, Jl. Adisucipto Km 6 Sei Raya Pontianak, 0561-723583
-           Korem 102/Pj Palangkaraya, Jl Imam Bonjol No 5 Palangkaraya, 0561-724435
-           Korem 121/Abw Sintang, Jl. Pangeran Kuning No. 1 Sintang, 0565-2025674

10.         Kodam XIII/MDK
-           Korem 131/Stg Manado, Jl. A. Yani 19 Sario Manado, 0431-862011
-           Korem 132/Tdl Palu, Jl. Pramuka No 44 Palu, 0451-421333

11.       Kodam XVI/PTM
-           Kodam XVI/Ptm Ambon, Jl A Yani Ambon, 0911-352585
-           Korem 152/Bbl Ternate, Jl. Mononutu Ternate, 0921-328006

12.       Kodam XVII/CEN
-           Kodam XVII/CEN Jayapura, Jl. Diponegoro Kel. Gurabesi Jayapura Utara, 0967-533854
-           Korem 173/Pvb Biak, Jl Majapahit Biak, 0981-21471
-           Korem 171/Pvt Sorong, Jl Pramuka 1 Sorong, 0951-331405
-           Korem 174/Atw Merauke, Komp Kodim Folder (Belakang Kel Maro) Merauke, 0971-321707

13.     Kodam XVIII/KSR
-        Kodam XVIII/KSR Manokwari, Jl. Trikora Arfai Manokwari 
-        Korem 171/Pvt Sorong, Jl Pramuka 1 Sorong, 0951-331405

14.       Kodam Jaya Jakarta, Jl Mayjen Sutoyo No 5 Cililitan Jaktim, 021-8090962
15.       Kodam Im Banda Aceh, Jl Nyak Adam Kamil Ii No B1 Banda Aceh, 0651-266786




Thursday, January 4, 2018

Buku Perbatasan : Gagal Tamtama Tidak Lulus Caba Malah Jadi Perwira


Persiapan Tes Prajurit TNI

Kalau anda sudah pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal. Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan. Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari Tamtama). Sepintas kita bisa katakan  Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi, namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali gagal di tahap Akademis.





Gagal Tamtama Tidak Lulus Caba Tapi Jadi Perwira, Mungkinkah?


Kalau anda sudah pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal. Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan. Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari Tamtama). Sepintas kita bisa katakan  Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi, namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali gagal di tahap Akademis.

Hal tersebut tidak menjadikannya putus asa, dengan pengalaman yang dia dapatkan pada saat mendaftar sebagai calon prajurit TNI dia mencoba mendaftar seleksi menjadi anggota POLRI, namun hasilnya tetap sama tidak diterima.  Tentu sebagai manusia biasa, rasa khawatir dan cemas pun mulai mengganggu jiwanya. Melihat pengalamannya yang selalu gagal, kita bisa simpulkan dia juga akan gagal apabila dia ingin mengikuti seleksi Akademi TNI (perwira) pasti akan gagal lagi karena proses seleksinya jauh lebih ketat. Namun apa yang terjadi?  Dia putuskan untuk ikut seleksi Akademi TNI dan hasilnya sungguh menakjubkan, ternyata dia berhasil lulus. Pengalamannya mengikuti proses seleksi dari tingkat Tantama dan Bintara ternyata telah memberikan  pembelajaran dan perbaikan dalam jiwa dan semangat juangnya, sehingga mengantarkannya lulus menjadi perwira Angktan Darat.

Dari apa yang diceritakan di atas, ada beberapa hal yang perlu anda ambil hikmahnya,  yakni  sikap pantang menyerah, belajar dari pengalaman, dan pembelajaran merupakan suatu sikap yang harus kita pelihara dan terus dijaga pada saat kita menghadapi seleksi. “Gagal di suatu hal bukan berarti kita gagal di hal yang lain sekalipun hal  tersebut lebih tinggi, lebih kompetitif dan lebih tidak mungkin sekalipun. Ingat seperti kata pepatah ; kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.  Kalau anda berjuang maka “Allah maha mengetahui dan mempunyai sesuatu untuk kita”
Kalau Anda sudah sedikit paham dan tetap senang dengan kehidupan seorang prajurit, sudah tahu bagaimana suka dan dukanya dan tetap berniat dan ingin mengikuti seleksi masuk prajurit TNI maka berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dengan sebaik baiknya :
Banyak peserta seleksi masuk menjadi prajurit TNI yang tidak lulus atau gagal disebabkan oleh berbagai faktor. Namun yang paling dominan adalah karena para peserta seleksi tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pola dan bentuk seleksinya itu sendiri serta gambaran cara penilaiannya. Sehingga dalam mengikuti pelaksanaan seleksi masuk prajurit TNI, para peserta seleksi tidak mengerti apa apa saja yang harus dipersiapkan, mata pelajaran apa saja yang harus dipelajari dan ketrampilan seperti apa saja yang harus dilatih. Dengan berbekal pengetahuan yang kurang memadai tersebut, maka bisa dibayangkan dalam melaksanakannya. Kalau dalam proses seleksi masuk menjadi calon Prajurit TNI banyak hal yang tidak dipahami maka tentu saja terjadilah berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari atau diantisipasi. Untuk mengetahui apa yang menjadi sumber kesalahan para peserta seleksi dan bagaimana untuk mendapatkan solusinya, maka ada baiknya Anda memperhatikan berbagai hal sebagai berikut :


PERSYARATAN ADMINISTRASI. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan dalam mengikuti seleksi masuk prajurit TNI, sebenarnya telah diumumkan atau disampaikan pada saat pengumuman pendaftaran atau ada di Website TNI. Namun karena kurangnya kepedulian dan ketelitian serta tidak tahunya istilah yang dipergunakan sering sekali membuat bingung calon pengikut seleksi dan menyebabkan peserta seleksi tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi  dan dinyatakan gagal atau tidak bisa mengikuti seleksi.  Seharusnya para peserta seleksi harus mengetahui, apa saja persyaratan administrasi yang diperlukan. Anda harus tahu berapa banyak kelengkapan persaratan administrasi, misalnya masing-masing rangkap tiga, rangkap dua dll.

Kemudian harus tahu persis jadwalnya, kapan batas waktu yang ditetapkan oleh panitia untuk menyerahkan persyaratan administrasi tersebut. Apakah lewat Online atau harus datang sendiri dll.  Dengan mengetahui secara deteil hal tersebut diharapkan, peserta seleksi akan lebih siap menghadapi tes administrasi dan memperkecil kemungkinan kegagalan atau tidak lulus dalam tes administrasi tersebut. Meskipun secara umum prosentase kegagalan pada tahap seleksi administrasi ini cukup kecil atau sekitar 10 - 20 % namun tetap harus diperhatikan. Karena jangan sampai Anda termasuk orang yang gagal pada seleksi administrasi.

TIDAK MEMERIKSAKAN KESEHATAN. Tidak Memeriksakan Kesehatan Terlebih Dahulu. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa banyaknya  peserta seleksi yang gagal seleksi masuk prajurit TNI atau kalau dipresentasi bisa diatas rata-rata 50 % adalah disebabkan tidak lulus atau gagal pada Tes Kesehatan. Pada umumnya baik orang tua maupun peserta seleksi banyak yang masih awam tentang kesehatan mereka sendiri. Secara fisik bisa jadi mereka terlihat sehat, baik dan tegap tetapi sesungguhnya mereka punya kelemahan dalam hal kesehatan. Hal lain yang sering terjadi karena tidak tahu atau tidak mengerti bentuk tes kesehatan itu meliputi apa saja dan bagaimana standar kelulusannya.
Disamping itu, untuk mengetahui hal tersebut baik orang tua maupun peserta seleksi biasanya tidak tahu bertanya kepada siapa tentang Tes Kesehatan ini. Karena itu tidak ada salahnya kalau orang tua dan anaknya atau peserta seleksi menanyakan hal ini ke Dokter Tentara atau Rumah Sakit Militer terdekat. Biasanya malah di RS Militer sudah menyediakan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Prajurit. Kalau itu jauh dari lokasi Anda, bisa juga menanyakan hal tersebut ke saudara atau kenalan yang kebetulan sudah jadi prajurit. Kalau Anda datang baik-baik pasti mereka akan senang hati menjelaskannya pada Anda.

Kalau Anda sudah tahu apa saja persyaratan tes kesehatan itu, maka ada baiknya juga Anda mengetahui terlebih dahulu tentang kesehatan Anda sendiri. Sebab akan jadi percuma Anda mendaftarkan diri untuk ikut seleksi tetapi sesungguhnya kesehatan Anda sendiri tidak memenuhi persyaratan tersebut. Untuk itu ada baiknya Anda periksakan dulu kesehatan Anda kepada Dokter atau ke Dokter militer untuk mengetes kesehatan Anda sendiri. Katakan terus terang kalau Anda ingin masuk militer dan mohon agar Dokter mengecek kesehatan Anda dan sekaligus mintakan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk bisa memenuhi persyaratan kesehatan masuk prajurit tersebut.

Karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik atau agar lebih besar peluangnya untuk lulus, maka ada baiknya peserta seleksi harus melaksanakan tes kesehatan pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri di bidang kesehatan dan apabila ada kekurangan agar penyakit bisa diobati terlebih dahulu. Yang disebut kualitas kesehatan yang baik itu bila: Anda mempunyai tekanan darah ideal 120/80; detak Jantung ideal 60-90; HB darah ideal 14-16 gr; gula darah Anda normal; kadar kolestrol normal; hasil Rongent Paru-paru normal; gigi sehat; tidak menderita Ambeien atau wasir; tidak menderita Varikokel; tidak menderita Varises; jantung Anda sehat; mata normal dan tidak buta warna; tambahan lagi kalau berenang Anda bisa gaya bebas minimal dapat 25-50 meter. Sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal pengobatan sehingga bisa memenuhi standar kelulusan tes kesehatan, sehingga lolos dari seleksi kesehatan.


Kalau sudah tahu kesehatan Anda baik dan memenuhi syarat mengikuti seleksi prajurit TNI barulah kemudian mempersiapkan KESEMAPTAAN, melatih kemampuan dan daya tahan tubuh sendiri. Secara garis besarnya TNI mensyaratkan calon prajurit mereka punya kemampuan Fisik lebih kurang seperti ini: Mampu lari sejauh 2700 meter dalam waktu 12 menit; dapat melakukan Pull-Up sebanyak 15-18 kali dalam satu menit; bisa Sit-Up sebanyak 45 kali dalam waktu satu menit; mampu melakukan gerakan Push UP sebanyak 45 kali dalam satu menit; dan dapat melaksanakan gerakan Settle Run dalam waktu 17-19 detik. Sebagai calon prajurit anda harus mampu melakukannya dengan baik. Kemudian tingkatkan pengetahuan umum anda. Pengetahuan umum dengan level anak-anak lulusan SLTA. Kalau hal-hal seperti itu bisa anda kerjakan dengan baik. Saya percaya Anda akan diterima jadi Prajurit TNI. Selamat Mencoba.