Kalau anda sudah pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal. Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan. Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari Tamtama). Sepintas kita bisa katakan Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi, namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali gagal di tahap Akademis.
Gagal Tamtama Tidak
Lulus Caba Tapi Jadi Perwira, Mungkinkah?
oleh harmen batubara
Kalau anda sudah
pernah gagal masuk prajurit TNI, maka yang penting anda perhatikan adalah
jangan sampai putus asa. Banyak prajurit yang telah mengikuti test seleksi
sampai beberapa kali, baru bisa diterima jadi Prajurit. Sebenarnya dia sudah
beberapa kali mengikuti seleksi masuk prajurit TNI tapi masih selalu gagal.
Tapi dia terus berusaha dan ahirnya bisa. Bisa terjadi seorang prajurit sudah
pernah mengikuti seleksi Tamtama namun gagal di tahap pertama yaitu kesehatan.
Kemudian setelah kegagalan tersebut dia memperbaiki kekurangannya dan mendaftar
kembali, kali ini mendaftar seleksi Bintara (satu tingkat lebih tinggi dari
Tamtama). Sepintas kita bisa katakan
Tamtama saja tidak lulus apalagi Bintara yang tingkatnya lebih tinggi,
namun kenyataan berkata lain. Berkat perbaikan yang dia lakukan kali ini tes
tahap kesehatan berhasil dia lalui walaupun harus tetap bersabar karena kembali
gagal di tahap Akademis.
Hal tersebut tidak
menjadikannya putus asa, dengan pengalaman yang dia dapatkan pada saat
mendaftar sebagai calon prajurit TNI dia mencoba mendaftar seleksi menjadi
anggota POLRI, namun hasilnya tetap sama tidak diterima. Tentu sebagai manusia biasa, rasa khawatir
dan cemas pun mulai mengganggu jiwanya. Melihat pengalamannya yang selalu
gagal, kita bisa simpulkan dia juga akan gagal apabila dia ingin mengikuti
seleksi Akademi TNI (perwira) pasti akan gagal lagi karena proses seleksinya
jauh lebih ketat. Namun apa yang terjadi?
Dia putuskan untuk ikut seleksi Akademi TNI dan hasilnya sungguh
menakjubkan, ternyata dia berhasil lulus. Pengalamannya mengikuti proses
seleksi dari tingkat Tantama dan Bintara ternyata telah memberikan pembelajaran dan perbaikan dalam jiwa dan
semangat juangnya, sehingga mengantarkannya lulus menjadi perwira Angktan
Darat.
Dari apa yang
diceritakan di atas, ada beberapa hal yang perlu anda ambil hikmahnya, yakni
sikap pantang menyerah, belajar dari pengalaman, dan pembelajaran merupakan
suatu sikap yang harus kita pelihara dan terus dijaga pada saat kita menghadapi
seleksi. “Gagal di suatu hal bukan berarti kita gagal di hal yang lain
sekalipun hal tersebut lebih tinggi,
lebih kompetitif dan lebih tidak mungkin sekalipun. Ingat seperti kata pepatah
; kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Kalau anda berjuang maka “Allah maha mengetahui dan mempunyai sesuatu
untuk kita”
Kalau Anda sudah
sedikit paham dan tetap senang dengan kehidupan seorang prajurit, sudah tahu
bagaimana suka dan dukanya dan tetap berniat dan ingin mengikuti seleksi masuk
prajurit TNI maka berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan
dengan sebaik baiknya :
Banyak peserta seleksi
masuk menjadi prajurit TNI yang tidak lulus atau gagal disebabkan oleh berbagai
faktor. Namun yang paling dominan adalah karena para peserta seleksi tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pola dan bentuk seleksinya itu sendiri
serta gambaran cara penilaiannya. Sehingga dalam mengikuti pelaksanaan seleksi
masuk prajurit TNI, para peserta seleksi tidak mengerti apa apa saja yang harus
dipersiapkan, mata pelajaran apa saja yang harus dipelajari dan ketrampilan
seperti apa saja yang harus dilatih. Dengan berbekal pengetahuan yang kurang
memadai tersebut, maka bisa dibayangkan dalam melaksanakannya. Kalau dalam
proses seleksi masuk menjadi calon Prajurit TNI banyak hal yang tidak dipahami
maka tentu saja terjadilah berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari
atau diantisipasi. Untuk mengetahui apa yang menjadi sumber kesalahan para
peserta seleksi dan bagaimana untuk mendapatkan solusinya, maka ada baiknya
Anda memperhatikan berbagai hal sebagai berikut :
PERSYARATAN
ADMINISTRASI. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan dalam mengikuti seleksi
masuk prajurit TNI, sebenarnya telah diumumkan atau disampaikan pada saat
pengumuman pendaftaran atau ada di Website TNI. Namun karena kurangnya
kepedulian dan ketelitian serta tidak tahunya istilah yang dipergunakan sering
sekali membuat bingung calon pengikut seleksi dan menyebabkan peserta seleksi
tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi
dan dinyatakan gagal atau tidak bisa mengikuti seleksi. Seharusnya para peserta seleksi harus
mengetahui, apa saja persyaratan administrasi yang diperlukan. Anda harus tahu
berapa banyak kelengkapan persaratan administrasi, misalnya masing-masing
rangkap tiga, rangkap dua dll.
Kemudian harus tahu
persis jadwalnya, kapan batas waktu yang ditetapkan oleh panitia untuk
menyerahkan persyaratan administrasi tersebut. Apakah lewat Online atau harus
datang sendiri dll. Dengan mengetahui
secara deteil hal tersebut diharapkan, peserta seleksi akan lebih siap
menghadapi tes administrasi dan memperkecil kemungkinan kegagalan atau tidak
lulus dalam tes administrasi tersebut. Meskipun secara umum prosentase
kegagalan pada tahap seleksi administrasi ini cukup kecil atau sekitar 10 - 20
% namun tetap harus diperhatikan. Karena jangan sampai Anda termasuk orang yang
gagal pada seleksi administrasi.
TIDAK MEMERIKSAKAN
KESEHATAN. Tidak Memeriksakan Kesehatan Terlebih Dahulu. Sudah menjadi pengetahuan
umum bahwa banyaknya peserta seleksi
yang gagal seleksi masuk prajurit TNI atau kalau dipresentasi bisa diatas
rata-rata 50 % adalah disebabkan tidak lulus atau gagal pada Tes Kesehatan.
Pada umumnya baik orang tua maupun peserta seleksi banyak yang masih awam
tentang kesehatan mereka sendiri. Secara fisik bisa jadi mereka terlihat sehat,
baik dan tegap tetapi sesungguhnya mereka punya kelemahan dalam hal kesehatan.
Hal lain yang sering terjadi karena tidak tahu atau tidak mengerti bentuk tes kesehatan
itu meliputi apa saja dan bagaimana standar kelulusannya.
Disamping itu, untuk
mengetahui hal tersebut baik orang tua maupun peserta seleksi biasanya tidak
tahu bertanya kepada siapa tentang Tes Kesehatan ini. Karena itu tidak ada
salahnya kalau orang tua dan anaknya atau peserta seleksi menanyakan hal ini ke
Dokter Tentara atau Rumah Sakit Militer terdekat. Biasanya malah di RS Militer
sudah menyediakan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Prajurit. Kalau itu jauh
dari lokasi Anda, bisa juga menanyakan hal tersebut ke saudara atau kenalan
yang kebetulan sudah jadi prajurit. Kalau Anda datang baik-baik pasti mereka
akan senang hati menjelaskannya pada Anda.
Kalau Anda sudah tahu
apa saja persyaratan tes kesehatan itu, maka ada baiknya juga Anda mengetahui
terlebih dahulu tentang kesehatan Anda sendiri. Sebab akan jadi percuma Anda
mendaftarkan diri untuk ikut seleksi tetapi sesungguhnya kesehatan Anda sendiri
tidak memenuhi persyaratan tersebut. Untuk itu ada baiknya Anda periksakan dulu
kesehatan Anda kepada Dokter atau ke Dokter militer untuk mengetes kesehatan
Anda sendiri. Katakan terus terang kalau Anda ingin masuk militer dan mohon
agar Dokter mengecek kesehatan Anda dan sekaligus mintakan apa saja yang perlu
Anda lakukan untuk bisa memenuhi persyaratan kesehatan masuk prajurit tersebut.
Karena itu untuk
memperoleh hasil yang lebih baik atau agar lebih besar peluangnya untuk lulus,
maka ada baiknya peserta seleksi harus melaksanakan tes kesehatan pendahuluan
dengan tujuan untuk mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri di bidang
kesehatan dan apabila ada kekurangan agar penyakit bisa diobati terlebih
dahulu. Yang disebut kualitas kesehatan yang baik itu bila: Anda mempunyai
tekanan darah ideal 120/80; detak Jantung ideal 60-90; HB darah ideal 14-16 gr;
gula darah Anda normal; kadar kolestrol normal; hasil Rongent Paru-paru normal;
gigi sehat; tidak menderita Ambeien atau wasir; tidak menderita Varikokel;
tidak menderita Varises; jantung Anda sehat; mata normal dan tidak buta warna;
tambahan lagi kalau berenang Anda bisa gaya bebas minimal dapat 25-50 meter.
Sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal pengobatan sehingga bisa
memenuhi standar kelulusan tes kesehatan, sehingga lolos dari seleksi
kesehatan.
Kalau sudah tahu kesehatan
Anda baik dan memenuhi syarat mengikuti seleksi prajurit TNI barulah kemudian
mempersiapkan KESEMAPTAAN, melatih kemampuan dan daya tahan tubuh sendiri.
Secara garis besarnya TNI mensyaratkan calon prajurit mereka punya kemampuan
Fisik lebih kurang seperti ini: Mampu lari sejauh 2700 meter dalam waktu 12
menit; dapat melakukan Pull-Up sebanyak 15-18 kali dalam satu menit; bisa
Sit-Up sebanyak 45 kali dalam waktu satu menit; mampu melakukan gerakan Push UP
sebanyak 45 kali dalam satu menit; dan dapat melaksanakan gerakan Settle Run
dalam waktu 17-19 detik. Sebagai calon prajurit anda harus mampu melakukannya
dengan baik. Kemudian tingkatkan pengetahuan umum anda. Pengetahuan umum dengan
level anak-anak lulusan SLTA. Kalau hal-hal seperti itu bisa anda kerjakan
dengan baik. Saya percaya Anda akan diterima jadi Prajurit TNI. Selamat
Mencoba.