Diterima Jadi Prajurit TNI, Putra Papua ini Bikin Bangga NKRI
Lulus test dan diterima sebagai prajurit TNI tentu menjadi
kebanggaan tersendiri bagi para pemuda/pemudi di Tanah Air. Namun, tidak semua
orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi prajurit TNI. Kesan tegas dan disiplin begitu melekat pada
prajurit TNI, tentunya menjadi icaran para anakmuda. Inilah yang dirasakan
seorang pemuda asal Papua. Ia lolos sebagai prajurit, namun keberadaannya
membuat DanRem nya gembira dan terkejut. Apa sebabnya?
Beberapa waktu lalu, rekrutmen prajurit Tamtama PK TNI AD
Gelombang I tahun 2020 telah digelar. Saat sidang Parade Pantukhir Calon
Tamtama Prajurit Karier, ada satu nama putra asal Papua yang membuat Danrem
Kolonel Inf Bangun Nawoko terkesan dan terkejut. Ya Dwi Cahyono[1]
adalah pemuda dari suku Auyu Kabupaten Mappi, Papua. Tak hanya memiliki nama
Jawa. Dwi Cahyono juga dapat berbahasa Jawa dengan lancar.
Saat sidang Parade Pantukhir Calon Tamtama Prajurit Karier
digelar, Danrem Kolonel Inf Bangun Nawoko terkesan dan terkejut dengan nama Dwi
Cahyono. “Lho namanya orang Jawa. Kenapa bisa namanya orang Jawa?” tanya
Danrem.
“Siap bapak mama angkat orang Jawa,” jawab Dwi Cahyono. Menurut
informasi dari @tni_angkatan_darat, Dwi Cahyono diasuh oleh pasangan Mardi
Santoso dan Parinten. Pasangan ini telah mengasuh Dwi Cahyono sejak usia tiga
hari hingga saat ini lulus seleksi calon prajurit TNI AD. Ibu kandung Dwi
Cahyono telah meninggal sejak ia lahir, dan kini ia tinggal bersama kedua orang
tua angkat nya itu. "Ibunya yang sebenarnya Yulita Pari Kumuda dan Agustinus
Hemi Kumuda (Suku Auyu)”.
“Dan pada saat itu saya lahir, ibu kandung saya meninggal,” kata
Dwi Cahyono. “Saya diambil dengan pasangan suami istri orang Jawa yang mengasuh
saya, pada saat saya masih berusia tiga hari,” imbuhnya. Perjuangan Dwi Cahyono
hingga dapat lolos seleksi patut lah diapresiasi. Sebelumnya, ia sempat gagal
pada penerimaan Tamtama PK Gelombang 2 sumber pedalaman tahun 2019 dikarenakan
terbatasnya alokasi penerimaan.
Meski demikian, ia tak menyerah. Dwi Cahyono kemudian ikut
seleksi tahun 2020 dan dinyatakan lolos sebagai calon prajurit TNI AD.
Ibu angkat Dwi Cahyono, Parinten pun mengungkapkan rasa bahagia
dan bangga pada putranya tersebut. Ia mengatakan bahwa putranya itu telah
bercita-cita menjadi TNI sejak masih kecil. “Ini cita-citanya itu dari kecil,
cita-citanya itu ingin jadi tentara, sekarang sudah diterima, kita ikut senang,
ikut bangga sama anakku,” kata Parinten.
Ungkapan Rasa Bangga juga diucapkan Babinsa Koramil[2]
170-07/Keppi yang merupakan pembina mereka. Ia juga menyampaikan bahwa selama
berada di Merauke, anak-anak yang berasal dari Mappi semuanya ditampung di
rumahnya serta melakukan pembinaan fisik dan psikologi di Kodim 1707/Merauke. "Saya
turut bangga, bahwa ada anak binaan kami yang dinyatakan lulus seleksi dan akan
mengikuti pendidikan tamtama, semoga ini akan memacu semangat putra daerah lainnya
untuk mengabdikan dirinya melalui TNI AD," ungkapnya.
Dwi Cahyono pun memberikan pesan untuk anak-anak Papua yang
ingin menjadi anggota TNI. Ia mengingatkan anak-anak Papua yang ingin menjadi
TNI untuk rajin beribadah, berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan, rajin
berolahraga, menjaga kesehatan serta tetap bersemangat. "Gawe adik-adik
sik nang Papua, sing pengen arep dadi Tentara, ojo lali rajin beribadah, rajin
berdoa, dekatkan diri ro Sing Kuoso, dan rajin berolahraga, jogo kesehatane,
tetep semangat, sehingga isoh entuk keberhasilan " kata Dwi Cahyono. Pasti akan lebih banyak lagi Putra-putri Papua yang akan jadi Prajurit TNI. Prajurit
penjaga NKRI.
[1] https://beritabeta.com/lifestyle/lulus-jadi-anggota-tni-putra-papua-ini-bikin-danrem-terkejut/
[2] https://www.merdeka.com/trending/dwi-cahyono-putra-asli-papua-jago-bahasa-jawa-lulus-tni-ad-ini-kisah-perjuangannya.html
No comments:
Post a Comment